BAACA.ID,-Kita secara alami mendekati seseorang atau sesuatu karena kita menyukainya. Begitu juga sebaliknya menjauhi seseorang atau sesuatu karena membencinya. Saat rasa penasaran kita hadir, maka kita tergerak untuk mendekat. Namun ketika rasa malas yang hadir, kita cenderung menjauh.
Disadari atau tidak, pada dasarnya kita digerakkan oleh perasaan-perasaan yang hadir di hati. Bahkan ketika kita mengira digerakkan oleh pikiran, sesungguhnya pikiran yang menghadirkan perasaan-lah yang menggerakkan diri kita.
Baca Juga: Pemilihan Ketua MWA Unhas Penuh Rekayasa, Prof Zulkilfli Benteng Idealisme Kampus
Dalam banyak kasus terapi yang saya tangani, banyak yang justru digerakkan oleh trauma dan tidak disadari. Karena lapisan trauma ini sudah mengendap sangat dalam di kedalaman lapisan-lapisan endapan. Akibatnya banyak dari kita yang sudah lupa atau tidak lagi merasa memiliki trauma. Artinya secara sadar kita merasa baik-baik saja.
Karena setiap trauma pasti melahirkan emosi intens yang destruktif, maka emosi destruktif ini pada dasarnya masih tetap ada. Dan justru kebanyakan orang digerakkan oleh emosi destruktif ini. Rasa bersalah, benci, marah, kecewa, sakit hati, malu, direndahkan, dendam, takut, ingin diakui, dan emosi destruktif lainnya, adalah emosi-emosi yang tanpa sadar telah menggerakkan kebanyakan orang. Dan biasanya peristiwa traumatiknya terjadi di saat masih berusia TK atau SD.
Baca Juga: Berbuka puasa di Mercure dengan Makanan Nusantara
Mereka mengira bahwa tindakan mereka adalah pilihan sadar, namun ternyata mereka bertindak karena digerakkan oleh emosi-emosi destruktif tersebut. Mereka menyangka bahwa itulah diri mereka yang sejak dulu demikian. Karena tindakan itu telah menjadi sebuah kebiasaannya sejak lama.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk senantiasa mengikuti aturan-aturan yang benar dan baik. Dan menjadikan diri kita sadar untuk memilih hal-hal benar dan baik. Menjadikan kesadaran sebagai sebuah emosi konstruktif untuk menggerakkan kita. Agar setiap tindakan kita didasarkan pada kebaikan, dan bukan oleh emosi destruktif.***
Baca Juga: DPW PKS Aceh,Sulbar dan Kepri usul Amran Sulaiman Dampingi Anies Baswedan
Ayo Gabung Komunitas Pakar Pemberdayaan Diri Untuk Pemograman Pikiran dan Tubuh dengan klik: https://tribelio.page/syahril-syam
#thesecretofattractorfactor
#changelimitingbeliefs #pakarpemberdayaandiri #SelfAwarenessTransformation
Artikel Terkait
Film Karya Anak Bangsa Berjaya di Kompetisi Sony Asia Pasifik
Keajaiban Bulan Ramadhan Bersama NOVOTEL Makassar
DPW PKS Aceh,Sulbar dan Kepri usul Amran Sulaiman Dampingi Anies Baswedan
Berbuka puasa di Mercure dengan Makanan Nusantara
Pemilihan Ketua MWA Unhas Penuh Rekayasa, Prof Zulkilfli Benteng Idealisme Kampus