Makanan Jasmani Dan Maknawi

- Rabu, 5 April 2023 | 13:03 WIB

BAACA.ID,-Karena manusia terdiri dari dua substansi - jasmani dan ruhani - maka makanannya pun ada dua jenis. Pada jasmani, kebutuhan kita adalah makan, minum, reproduksi, dan segala keinginan duniawi.

Jika kebutuhan jasmani tidak terpenuhi, maka kita pada dasarnya seperti anak kecil yang begitu menginginkan sesuatu. Akan menangis dan meronta. Akan sedih hingga berujung depresi. Namun kesedihan dan depresi sebagian sebabnya juga ada pada kurangnya makanan maknawi.

Untuk sisi ruhani kita, makanan yang dibutuhkan adalah makanan maknawi. Makanan ini berupa kesadaran untuk memilih benar dan baik. Senantiasa memasukkan pengetahuan benar dan melakukan tindakan baik. Yang keduanya berujung pada melatih keterikatan hati hanya kepada-Nya.

Baca Juga: APINDO Sulsel bersama Kodam XIV Hasanuddin Gelar Gebyar Ramadan

Makan makanan jasmani yang baik itu baik demi kelangsungan hidup, namun jika berlebihan menjadi tidak baik. Merasakan kebutuhan jasmani itu baik, namun menjadikan hati untuk terikat padanya akan menjadi tidak baik. Menjalani amanah itu baik, mengingkarinya itu tidak baik. Makanan maknawi berarti menjalani hidup sesuai aturan yang benar dan baik, yang didalamnya untuk memenuhi hak.

Alih-alih menjadikan diri sebagai budak jasmani, makanan maknawi justru mengantarkan kita menjadi manusia sempurna. Manusia yang hatinya tidak terikat samasekali pada segala kebutuhan jasmani, sambil tetap menjalani kelangsungan hidup melalui kebutuhan jasmani.

Kekurangan makanan maknawi akan menjadikan diri kita egois. Hanya memikirkan kepentingan diri semata. Dan karena itu juga, segala kebutuhan jasmani pada dasarnya adalah egois. Sebab hanya demi diri sendiri. Maka menjadi wajar jika kekurangan makanan maknawi akan membuat diri menjadi penuh penderitaan dan depresi. Karena merasa tidak terpenuhinya segala keinginan jasmaninya (keinginan egoisnya).

Baca Juga: ALL - Accor Live Limitless undang para tamu rayakan Ramadan di Wonderful Indonesia

Sedangkan ketika makanan maknawi kita cukup, akan menjadikan kita keluar dari rasa egois ke rasa kebersamaan dan kemanusiaan serta welas asih. Menjadikan kita untuk bertanggungjawab memenuhi hak-hak Tuhan, hak-hak orang tua, hak-hak pasangan, hak-hak anak, dan hak-hak orang lain. Menjadikan kita menjadi manusia yang hatinya sepenuhnya terikat kepada-Nya. Dan karenanya menjadikan kita berakhlak seperti akhlak-Nya.

Ayo Gabung Komunitas Pakar Pemberdayaan Diri Untuk Pemograman Pikiran dan Tubuh dengan klik: https://tribelio.page/syahril-syam***

Penulis : Syahril Syam 

#thesecretofattractorfactor
#changelimitingbeliefs #pakarpemberdayaandiri #SelfAwarenessTransformation

Editor: Sasmita Siska Ayu Lestari

Sumber: rilis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ingin Bahagia? Berbuat Baiklah

Rabu, 31 Mei 2023 | 09:03 WIB

Membaca Karakter Seseorang dengan Kitab Firasat

Selasa, 30 Mei 2023 | 13:33 WIB

Pentingnya Stress Positif

Senin, 29 Mei 2023 | 09:32 WIB

Never Give Up

Kamis, 25 Mei 2023 | 09:40 WIB

Mendidik Anak: Melawan Ego Sibuk

Selasa, 23 Mei 2023 | 08:30 WIB

Terlalu Banyak Kriteria Hati

Senin, 22 Mei 2023 | 08:33 WIB

Kerelaan Hati

Jumat, 19 Mei 2023 | 08:16 WIB

SAFRON: Suplemen Kebahagiaan

Selasa, 16 Mei 2023 | 08:52 WIB

Pentingnya Saling Percaya

Senin, 15 Mei 2023 | 09:23 WIB

Kebahagiaan Itu Kondisi Kesadaran

Jumat, 12 Mei 2023 | 08:46 WIB

Perjalanan Yang Sepi

Kamis, 11 Mei 2023 | 10:02 WIB

Terikat Kemanakah Diri Kita?

Rabu, 10 Mei 2023 | 10:25 WIB

Diri Saya Yang Mana?

Jumat, 5 Mei 2023 | 09:22 WIB

Berhenti Meresapi Dunia

Sabtu, 29 April 2023 | 19:21 WIB

Kebahagiaan Tantangan

Sabtu, 29 April 2023 | 11:11 WIB

Makanan Jasmani Dan Maknawi

Rabu, 5 April 2023 | 13:03 WIB

Tiga Sisi Kebebasan

Senin, 3 April 2023 | 09:12 WIB
X