BAACA.ID,-Makassar - Gelaran silaturami yang diselenggarakan pimpinan dan dosen dari dua Fakultas di Universitas Hasanuddin (Unhas) yakni Fakultas Teknik Unhas pada Kamis 16 Maret dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas pada Jumat 17 Maret 2023 yang dihadiri mantan Wakil Presiden RI dan mantan ketua IKA Unhas M. Jusuf Kalla dan dua mantan Menteri yakni mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga menjabat ketua IKA Unhas saat ini serta mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, namun tidak dihadiri oleh rektor Unhas Jamaluddin Jompa.
Ketidakhadiran rektor Unhas ini mengundang berbagai pertanyaan, baik dikalangan internal civitas akademika Unhas maupun publik. Apalagi pada dua acara tersebut, rektor Unhas juga tidak diwakili oleh pejabat rektorat Unhas lainnya.
Berbagai dugaan muncul dari lingkup kampus dan publik terkait ketidakhadiran rektor tersebut. Disinyalir, salah satunya adalah masih kentalnya rektor Unhas terpengaruh oleh persaingan pemilihan rektor lalu dan afiliasi politik rektor Unhas pada salah satu partai politik.
Baca Juga: Pentingnya Tafakkur
Pengamat politik dan kebijakan publik M. Saifullah menilai ketidakhadiran rektor Unhas pada dua acara tersebut memang pantas dipertanyakan mengingat acara ini dihadiri mantan Wapres dan dua mantan menteri.
“Memang agak aneh dan mengundang pertanyaan. Selain diselenggarakan oleh pimpinan dan civitas akademika Fakultas, acara ini juga dihadiri dua mantan menteri”, ucap Saifullah, Jumat (17/3)
Terkait sinyalemen ketidakhadiran rektor Unhas disebabkan masih terpengaruh oleh pemilihan rektor dulu dan afiliasinya dengan parpol, M. Saifullah menyayangkan kalau hal tersebut benar.
Baca Juga: Berhenti Bersikap Buruk
“Patut disayangkan kalau memang itu penyebab ketidakhadiran rektor. Padahal hal tersebut sudah selesai usai pemilihan”, katanya.
Kalau benar itu penyebabnya, lanjut Saifullah, ini menunjukkan rektor Unhas tidak punya kapasitas kepemimpinan dalam merangkul semua pihak pasca pemilihan.
“Seharusnya rektor Unhas punya visi jauh ke depan soal institusi Unhas dan mampu memberi ruang besar bagi perbedaan pendapat dan tidak terjebak pada politik praktis”, katanya.
Apalagi, kata Saiful, akhir-akhir ini dinamika kampus Unhas menuai sorotan karena aksi tawuran mahasiswa. Seperti aksi tawuran mahasiswa dengan Organda beberapa waktu lalu.
“Seharusnya, rektor Unhas menjadikan dua gelaran tersebut sebagai momentum kepedulian pimpinan kampus terhadap fenomena kekerasan di kampus untuk sama-sama mencari solusinya dengan kalangan pimpinan Fakultas serta tokoh alumni Unhas lainnya”, ujarnya.
Artikel Terkait
Pembelajar Seumur Hidup
Departemen Pendidikan Luar Sekolah UM Gelar Pelatihan Kepemimpian untuk Program PKH di Kota Malang
Departemen PLS FIP UM Bersama Forum Komunikasi PKBM Jatim Gelar Seminar Nasional Bangun Desa Berkualitas
Berhenti Bersikap Buruk
Pentingnya Tafakkur